PENCARIAN TOPIK

Minggu, 06 Februari 2011

AYO GALAKKAN GERAKAN MEMBACA SEJAK DINI.

Iqra!  Iqra! Iqra! Bacalah anakku walaupun engkau masih menginjak usia 3 bulan.
                Membaca adalah jendelanya ilmu pengetahuan. Untuk melanglang buana di dunia tersebut , maka membacalah.
                Proses yang paling mendasar dalam belajar mengajar  adalah pengenalan. Pengenalan secara dini pada anak akan membuat si anak tadi maju selangkah kalau perlu beberapa loncatan dibanding dengan anak seusianya.  Proses pengenalan tadi seyogyanya melibatkan kesemua alat inderawi yang telah dianugrahkan oleh Allaw SWT.  Marilah kita optimalkan indera penglihatan, pendengaran, rasa dan raba anak-anak kita.
                Bagaimana kita mengoptimalkan inderawi mereka? Dalam surah Al Baqarah, Allah SWT telah mengisyaratkan kepada kita bagaimana sepatutnya kita memberi  pengajaran pada anak-anak kita. Ajarlah anak-anakmu sebagai mana Aku (Allah SWT) mendidik Nabi Adam AS. Pada hakikatnya Nabi Adam AS adalah orok besar yang terlahir di alam semesta ini. Beliau telah terlahir dalam keadaan sempurna (dewasa) tetapi tidak tahu apa-apa, seperti dengan anak kita yang terlahir di muka bumi ini. 
Pengajaran yang pertama kali diberikan oleh Allah kepada Nabi Adam AS adalah pengenalan nama-nama benda yang ada di dalam surga. Beliau  dipersilahkan berjalan-jalan di atas surga dimana saja belia mau, tetapi awalnya ia tak tahu sama sekali. Beliau telah melihat sesuatu yang biasa terbang ke sana kemari tetapi tak tahu bahwa itulah yang bernama burung. Telah mendengar gemericik air, tapi tak tahu bahwa itulah air.
Apa yang telah diberlakukan pada Nabi Adam AS, begitulah sepatutnya kita memperlakukan anak kita. Yaitu  pengenalan secara  dini semua apa yang bisa  dilihat, didengar, dirasa dan diraba (dalam batas-batas dapat ditoleransi sesuai tingkat usia dan fisiknya).
Anak  secara ilmiah telah dapat melihat pada usia 3 bulan dalam jarak 30 cm. Pada usia inilah yang terbaik bagi kita para orang tua uuntuk memberikan pengenalan dini terhadap indera penglihatannya. Di usia ini, kita dapat member pengenalan akan huruf hijaiyah, huruh romawi , angka ataupun aksara daerah kita masing-masing.
Dalam proses pengenalan di atas   tidaklah muda  . Diperlukan alat bantu, kesabaran dan  krreativitas kita masing –masing sebagai orang tua. Alat bantu dapat kita buat dari kertas 'scotchlight' dengan warna yang bervariasi. Hal ini dapat memancing minat bayi kita. Lalu di atasnya bisa kita tuliskan berbagai jenis huruf ataupun angka yang akan kita perkenalkan secara dini pada anak kita. Penulisannya sebaiknya dalam ukuran yang cukup besar dengan menggunakan spidol dengan diameter yang besar pula. Hasil buatan kita tersebut lalu bungkuslah denghan plastik undangan yang dapat kita peroleh di toko-toko terdekat. Hal ini untuk mencegah agar tak robek dan masih dapat dipergunakan oleh adiknya jika Allah masih memberikan kita amanat anak (lih. Gambar)
Dan ketika anak kita telah menginjak usia duduk (±5 bln), proses pengenalan dilanjutkan dengan menggunakan alat bantu lain yang bisa kita buat sendiri. Adapun cara membuatnya seperti membuat kliping. Kita kumpulkan gambar-gambar yang ada di majalah-majalah bekas kita yang sudah tak terpakai. Lalu tempelkan pada karton ukuran A3 dengan warna yang bervariasi. Karton hasil kreasi kita tersebut kita selipkan ke dalam folder arsip plastik, sehingga tahan koyak dan tidak robek . Pengenalan dilakukan dengan penunjukan  disertai pengucapan yang benar. Kita juga dapat membuat alat bantu lain berupa poster besar berisi berbagai huruf dan angka yang hendak kita perkenalkan secara dini. Alat bantu ini bisa kita buat dengan menggunakan komputer atau dengan tulis tangan  menggunakan spidol ukuran besar (lih. Gambar).

Proses pengenal dapat kita lakukan sambil menggendong anak kita dalam posisi duduk dipangkuan kita.
Berilah pengenalan huruf atau angka satu persatu. Janganlah terburu-buru sesuaikan dengan kondisi balita kita. Setiap kali kita memperkenal harus diikuti dengan pengucapan yang benar. Proses ini tidaklah mudah diperlukan kesabaran dan ketekunan. Tapi sebagai orang tua yakinlah bahwa anak adalah bagaikan kertas putih, apapun yang kita torehkan di atasnya maka akan terekam di alam bawah sadar balita kita hingga menginjak usia deawasa. Pada akhirnya, anak-anak kita insya Allah jauh lebih cepat, jauh selangkah bahkan beberapa loncatan dibanding anak seusianya ketika memasuki bangku pendidikan formal . Amin

AWAS LEDAKAN TABUNG-KOMPOR GAS AKIBAT REGULATOR ANDA YANG TAK BERES!

Telah ku bedah regulator yang baru kubeli, ternyata isi perutnya !
Akhir-akhir ini telah banyak terjadi kasus ledakan tabung+ kompor gas. Hal ini membuat resah para ibu rumah tangga. Bahkan jika dibiarkan terus dapat menimbulkan fobia di masyarakat. Sebagian rumah tangga telah beralih kembali ke penggunaan minyak tanah walaupun bahan bakar yang satu itu sudah tak bersubsidi lagi. Ini cukuplah beralasan karena biaya yang harus dikeluarkan jika terjadi ledakan tabung +kompor gas tidak seberapa dibanding kenaikan harga minyak tanah.
Dari salah satu artikel Berita Indonesia disebutkan bahwa sejak pemerintah pada tahun 2007 menganjurkan masyarakat, khususnya masyarakat perkotaan untuk menggunakan elpiji melalui program konversi energi dari minyak tanah ke gas, sudah puluhan kali terjadi peristiwa ledakan tabung gas, khususnya tabung isi 3 kg yang merenggut puluhan nyawa manusia dan menghancurkan harta benda.
Pada semester pertama tahun 2010 saja misalnya, terjadi 35 kasus ledakan akibat bocornya tabung elpiji 3 kg yang sedikitnya menewaskan 14 orang, melukai 45 orang, serta merusak sekitar 40 bangunan. Bahkan untuk bulan Juni saja, telah terjadi 8 kasus kebocoran tabung gas 3 kg, 18 kasus untuk tabung 12 kg dan 1 kasus untuk tabung 50 kg. Tidak lama sesudah itu, persisnya pada 24 Juni 2010, empat rumah dan sepuluh lapak pedagang di kawasan Poncol, Senen, Jakarta Pusat hangus terbakar akibat ledakan tabung gas. Dari Kota Bogor, ledakan yang sama juga menyebabkan dua orang luka bakar. Di Kota Malang, Jawa Timur, ledakan tabung gas juga menyebabkan Mudjiono yang sudah berusia 85 tahun mengalami luka-luka.
Tidak hanya tabung gas ukuran 3 kg, tabung gas berukuran 12 kg juga ikut meledak di sebuah rumah makan di Jalan Pramuka Raya, Jakarta (26/4/2010), dengan satu orang luka bakar.
Fakta di atas membuat kita harus lebih awas dalam penggunaan dan dalam memilih semua perangkat yang berhubungan dengan tabung gas. Salah satu perangkat yang harus kita waspadai adalah regulator tabung gas.
Alat tersebut merupakan alat yang menjadi penghubung antara tabung gas dengan kompor gas anda. Untuk hal tersebut, regulator berfungsi sebagai penyalur gas yang ada dalam tabung ke kompor sewaktu anda memantiknya. Alat ini diperlengkapi semacam spuyer yang kebanyakan terbuat dari kuningan serta katup atau valve yang kerjanya berhubungan langsung dengan per/spring di bagian atas dari regulator. Ada lagi satu katup/valve pada ujung output regulator yang mekanisme kerjanya menggunakan sejenis agel. Katup yang satu ini memungkinkan gas yang telah disalurkan oleh katup pertama bisa selanjutnya keluar dari regulator masuk ke kompor gas anda melalui selang dan tidak ada aliran balik masuk ke regulator. Dapatlah anda bayangkan betapa vitalnya alat ini sewaktu anda lagi memasak.
Keseluruhan penyebab ledakan tabung-kompor gas bermula dari adanya kebocoran. Dan, kebocoran tersebut dapat terjadi dimana saja dari sistem tabung-kompor gas. Bisa saja akibat kualitas tabung yang jelek, selang yang telah usang, di titik-titik sambungan sistemnya, dan yang tak kalah penting adalah regulator yang tak beres.
Mari kita simak regulator yang telah ku bedah dan kita lihat bersama bagaimana isi perutnya. Aku yakin pasti anda terkesima dan tak pernah membayangkan sebelumnya.


Sebagaimana yang telah saya paparkan sebelumnya, sebaiknya semua part dalam regulator sebaiknya bermutu kelas satu mengingat sangat vitlnya alat ini untuk keselamatan kita. Tapi kenyataanya gimana?
Seal yang bergandengan dengan spuyer seharusnya terbuat dari kuningan, tetapi beberapa merek produk ternyata terbuat dari plastik yang diberi warna menyerupai kuningan (lih. Gambar). 

Disamping itu, yang paling berbahaya adalah poros pemutar ada juga yang terbuat dari plastik  yang seharusnya terbuat juga dari kuningan atau logam (lih gambar). 

Oleh sebab itu, kebocoran gas dapat terjadi lewat pemutar tersebut akibat mudah aus part tersebut yang hanya terbuat dari plastik. Dan ironisnya lagi, part tersebut sulit teridentifikasi karena tersebunyi rapat di dalam regulator. Aku rasa ini adalah penipuan teerhadap konsumen dan sangat-sangatlah merugikan sekaligus dapat membahayakan si pengguna.



Aku berharap temuan ini dapat menjadi perhatian utama bagi teman-teman di Lembaga Perlindungan Konsumen, sebagai satu-satunya lembaga ditanah bumi pertiwi yang menjadi garda terdepan membela orang terlemah.
Dan sebagai penutup, aku memberikan beberapa tips bagi anda dalam memilih regulator yang baik.
1.       Lihatlah keseluruhan regulator secara teliti, apakah ada cacat produksi atau tidak.
2.       Secara kasar, anda dapat membandingkan regulator yang dengan lainnya. Umumnya, regulator dari bahan yang berkualitas lebih berat dibanding tidak.
3.       Amati nipple tempat spuyer,apakah seal nya terbuat dari bahan kuningan atau plastik.
4.       Amati pada leher pemutar dengan sedikit mengintipnya, apakah terbuat dari plastik yang biasanya berwarna hitam atau terbuat dari logam.
Semoga berguna dan kita semua terhindar dari bala tersebut. Amin  Ya Rabbal Alamin.